Jumat, 09 November 2012

Mohammad Toha Jawara Dari Bandung

Biografi

Toha dilahirkan di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung pada tahun 1927. Ayahnya bernama Suganda dan ibunya yang berasal dari Kedunghalang, Bogor Utara, Bogor, bernama Nariah. Toha menjadi anak yatim ketika pada tahun 1929 ayahnya meninggal dunia. Ibu Nariah kemudian menikah kembali dengan Sugandi, adik ayah Toha. Namun tidak lama kemudian, keduanya bercerai dan Muhammad Toha diambil oleh kakek dan neneknya dari pihak ayah yaitu Bapak Jahiri dan Ibu Oneng. Toha mulai masuk Volk School (Sekolah Rakyat) pada usia 7 tahun hingga kelas 4. Sekolahnya terhenti ketika Perang Dunia II pecah.

Saat masa pendudukan Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan memasuki Seinendan. Sehari-hari Toha juga membantu kakeknya di Biro Sunda, kemudian bekerja di bengkel motor di Cikudapateuh. Selanjutnya, Toha belajar menjadi montir mobil dan bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang sehingga ia juga mampu bercakap dalam bahasa Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, Toha terpanggil untuk bergabung dengan badan perjuangan Barisan Rakjat Indonesia (BRI), yang dipimpin oleh Ben Alamsyah, paman Toha sendiri. BRI selanjutnya digabungkan dengan Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Anwar Sutan Pamuncak menjadi Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI). Dalam laskar ini ia duduk sebagai Komandan Seksi I Bagian Penggempur. Menurut keterangan Ben Alamsyah, paman Toha, dan Rachmat Sulaeman, tetangga Toha dan juga Komandannya di BBRI, pemuda Toha adalah seorang pemuda yang cerdas, patuh kepada orang tua, memiliki disiplin yang kuat serta disukai oleh teman-temannya. Pada tahun 1945 itu, Toha digambarkan sebagai pemuda pemberani dengan tinggi 1,65 m, bermuka lonjong dengan pancaran mata yang tajam.



Anda pasti tahu peristiwa Bandung Lautan Api, bukan? Mochamad Toha adalah salah satu tokoh penting dalam peristiwa yang heroik itu. Berkat kepahlawanannya, nama M Toha sudah menjadi nama jalan di Kota Bandung.

Meski begitu, Mochamad Toha dipastikan tidak akan menjadi pahlawan nasional. Pemerintah RI telah menolak secara resmi usulan masyarakat Jawa Barat yang mengajukan M Toha sebagai pahlawan nasional .

"Riwayat beliau dinyatakan sumir, tidak jelas," kata Ketua Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia cabang Jawa Barat, Nina H Lubis, Sabtu (21/4). Penolakan tersebut tertuang dalam surat tertanggal 29 Oktober 2007, dari Departemen Sosial (nama sebelum menjadi kementerian, red).

Surat yang ditandatangani Dirjen Pemberdayaan Sosial mengatakan penghormatan untuk Toha sudah diberikan berupa penghargaan negara. Yaitu berupa Bintang Mahaputra Pratama. Disebut sudah setara dengan pengorbanan Toha.

Saat ini Jawa Barat memiliki 13 dari 100-an pahlawan nasional. Tidak semuanya terkenal. Mereka adalah Ketua Mahkamah Agung pertama, Mr Kusumaatmadja; Oto Iskandar Dinata; Dewi Sartika; Djuanda, RE Marthadinata; dan ulama pejuang Tasikmalaya, KH Zainal Mustofa.

Berikutnya adalah Iwa Kusuma Sumantri; Gatot Mangkubraja; aktivis PNI, Maskoen Sumadiraja; ulama pejuang Bekasi, KH Nur Ali; dan tokoh pers Indonesia, RM Tito Adisuryo. Lalu, ulama pejuang dari Majalengka, KH Abdul Halim, dan mantan Gubernur Bank Indonesia, Sjafruddin Prawiranegara.
Redaktur: Heri Ruslan

Mengenang Arti Hari Pahlawan 10 November

10 November merupakan salah satu dari hari bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinyatakan oleh bangsa kita sebagai Hari Pahlawan. Di zaman Sukarno-Hatta, hari itu diperingati secara nasional sebagai Hari Besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan rasa kebanggaan yang besar.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa, bukan saja untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November juga telah merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.

Saat ini, dalam tahun 2001, ketika negara dan bangsa kita memasuki periode baru yang penuh dengan berbagai masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu, kita akan ingat kembali bahwa Republik Indonesia yang sekarang ini adalah hasil perjuangan dalam jangka waktu yang lama dari banyak orang yang terdiri dari berbagai suku, agama, keturunan ras, dan berbagai macam pandangan politik. Dengan merenungkan, secara dalam-dalam, berbagai tahap perjuangan bangsa itu, maka akan makin jelaslah kiranya bagi kita semua, bahwa Republik Indonesia ini adalah benar-benar milik kita bersama.

Perjalanan Jauh Bangsa Indonesia

Dalam mengenang arti Hari Pahlawan 10 November sudah sepantasnya kita memandang peristiwa itu sebagai tahap yang penting dalam long march (perjalanan jauh) bangsa kita. Dan alangkah panjangnya, atau jauhnya, long march yang harus ditempuh oleh bangsa kita, untuk melahirkan dan memperjuangkan negara Republik Indonesia. Long march ini telah secara nyata dimulai, antara lain, dengan lahirnya Budi Utomo (Surabaya, 20 Mei 1908, yang saat ini dirayakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional), lahirnya Sarekat Islam (Surabaya, 1912), Indische Partij (Bandung, 1912), Muhammadiyah (Yogya 1912), PKI (Semarang, 1920), Perhimpunan Indonesia (di negeri Belanda, 1922), pemberontakan PKI (Jawa Tengah dan Sumatera Barat, 1926), lahirnya PNI (1927).

Dalam barisan panjang long march bangsa ini, patut kita catat juga ikut sertanya berbagai gerakan seperti Jong Java (1918), yang disemarakkan pula oleh lahirnya Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemuda Indonesia (Bandung, 1927), yang kemudian mencapai puncaknya dengan lahirnya Sumpah Pemuda (1928). Bagian-bagian lainnya dalam barisan long march bangsa, yang tidak bisa dilupakan juga, adalah kelahiran Parindra, Gerindo, Partindo, Pusat Tenaga Rakyat (1943, yang dipimpin oleh 4 serangkai Sukarno-Hatta-Ki Hadjar Dewantara-Kyai Haji Mas Mansur), kelahiran Pembela Tanah Air (PETA) tahun 1943, dan Barisan Pelopor (1944, yang dipimpin oleh Sukarno).

Latar Belakang Sejarah

Pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang mendarat di pulau Jawa, dan pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang. Dengan dijatuhkannya bom atom di Jepang (Hiroshima dan Nagasaki) dalam bulan Agustus 1945 oleh Amerika Serikat, maka pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah tanpa syarat kepada Sekutu.

Selama pendudukan Jepang, di tengah-tengah penderitaan rakyat yang disebabkan oleh pendudukan tentara Jepang dan perang, di kalangan banyak golongan lahir semangat anti-Barat atau anti-kolonialisme, di samping perasaan anti-Jepang (terutama menjelang tahun 1945). Dalam rangka persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan menghadapi Sekutu, pemerintah Jepang telah menggunakan berbagai cara dan akal untuk merangkul rakyat Indonesia, untuk menghadapi Sekutu. Peta (Pembela Tanah Air) telah dibentuk, dan Jepang juga menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Pemimpin-pemimpin Indonesia (antara lain Sukarno, Hatta dll) telah menggunakan berbagai kesempatan waktu itu untuk menyusun kekuatan, demi cita-cita untuk kemerdekaan bangsa.

Dengan kekalahan Jepang menghadapi Sekutu, maka kemerdekaan bangsa Indonesia telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus, yaitu ketika pasukan pendudukan Jepang masih belum dilucuti oleh Sekutu. Sejak itulah terjadi berbagai gerakan rakyat untuk melucuti senjata pasukan Jepang, sehingga terjadi pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan pada tanggal 25 Oktober mendarat di Surabaya. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, dan memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, di samping itu, tentara Inggris juga memeliki tujuan rahasia untuk mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.

Perkembangan sejak mendaratnya tentara Inngris di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa kehadirannya (atas nama Sekutu) itu telah diboncengi oleh rencana pihak Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Tentara Inggris (Sekutu) yang datang ke Indonesia juga mengikutkan NICA (Netherlands Indies Civil Adminsitration). Kenyataan inilah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana. Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda Merah-Putih-Biru di hotel Yamato telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan beraneka-ragam badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Singkatnya, bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, makin memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, pada tanggal 30 Oktober.

Karena terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby itu, maka penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6 pagi tanggal 10 November 1945.

Serangan Besar 10 November

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat sebagai alat negara juga telah dibentuk. Di samping itu, banyak sekali organisasi-organisasi perjuangan telah dilahirkan oleh beraneka-ragam golongan dalam masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).

Pada tanggal 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang dan sejumlah besar kapal perang. Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.

Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak. Rupanya, Tentara Keamanan Rakyat (yang kemudian menjadi TNI) dianggap enteng, apalagi badan-badan perjuangan bersenjata (laskar-laskar dll) yang banyak dibentuk oleh rakyat. Tetapi, diluar dugaan Inggris, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada permulaannya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Ternyata, pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh ditangan pihak Inggris.

Keagungan Arti 10 November

Kebesaran arti pertempuran Surabaya, yang kemudian dikukuhkan sebagai Hari Pahlawan, bukanlah hanya karena begitu banyaknya pahlawan - baik yang dikenal maupun tidak di kenal yang telah mengorbankan diri demi Republik Indonesia. Bukan pula hanya karena lamanya pertempuran secara besar-besaran dan besarnya kekuatan lawan. Di samping itu semua, kebesaran arti pertempuran Surabaya juga terletak pada peran dan pengaruhnya, bagi jalannya revolusi waktu itu. Pertempuran Surabaya telah dapat menggerakkan rakyat banyak untuk ikut serta, baik secara aktif maupun pasif, dalam perjuangan melawan musuh bersama waktu itu, yaitu tentara Inggris yang melindungi (menyelundupkan) NICA ke wilayah Indonesia.

Senin, 05 November 2012

Dari Kursi Roda Habibie Ciptakan Ribuan Dolar

Keterbatasan fisik tak membuat Habibie Afsah patah semangat. Dibalik keterbatasan fisiknya, siapa sangka Habibie mampu menciptakan bisnis dengan hasil ribuan dolar.

Sejak balita Habibie didagnosa mengidap penyakit Muscular Dystrophy tipe Becker. Penyakit ini merusak saraf motorik di otak kecil yang membuat tubuhnya tak bisa berkembang sempurna. Hal itu membuat ia hanya bisa mengenyam pendidikan hingga SMA.

Bakatnya bermula dari seminar Internet Marketer (pemasaran melalui online) pada 2007 yang didorong oleh ibunya. Dari seminar itulah, pria kelahiran 6 Januari 1998 itu mulai belajar menjadi internet marketer dan memperoleh penghasilan dari dunia online. Ia menemukan pekerjaan yang sesuai dengan hobinya, yaitu dekat dengan komputer. Pekerjaannya itu juga tak membutuhkan mobilitas yang tinggi.

Habibie ingin mengubah paradigma bahwa keterbatasannya merepotkan. Ia ingin menunjukkan bahwa semua orang bisa berkarya. Meski di awal bisnisnya ia menemui berbagai kendala seperti biaya, bahasa, namun akhirnya Habibie bisa menjalani bisnisnya dengan baik.

"Yang pasti tantangannya mencari ilmu dan mengasah kemampuan. Dunia online itu berubahnya cepat sekali," ujarnya ketika berbincang dengan VIVAnews.

Dengan pekerjaannya, Habibie mengelola blog atau menjadi bloger. Di dalam blognya itu ia memasang iklan, jika iklan itu di-klik oleh pembaca maka ia bisa mendapatkan komisi. Dari hasil di depan komputer itu, ia bisa meraih penghasilan US$1.000 per bulan (Rp9,4 juta). Bahkan tahun lalu penghasilannya bisa US$5.000 (Rp47 juta) per bulan. "Yang penting bagi saya daripada saya bekerja di luar dengan kondisi tubuh yang sulit ya lebih baik seperti ini," ujarnya.

Habibie juga bekerjasama dengan suatu produk untuk menangani pemasaran secara online. Salah satu kliennya, KIA Mobil yang dibuatkan web kia.com dan Habibie menangani penjualan mobil secara online.

Keberhasilann itu membuat Habibie tak ingin menikmatinya sendiri dan memilih berbagi ilmu dengan sesama. Ia mendirikan yayasan yang menampung semua anak dan memberikan pendidikan khususnya mengenai dunia internet marketer. "Saya ingin agar kaum disabilitas bisa berkumpul dan menunjukkan bahwa kami bisa," ujarnya.

Atas prestasinya, Habibie mendapatkan Penganugerahan Danamon Award 2012 yang merupakan suatu penghargaan dan bentuk apresiasi Danamon kepada pejuang kesejahteraan Indonesia. Ia bahkan terpilih menjadi pejuang kesejahteraan Indonesia terfavorit berdasarkan dukungan publik melalui voting online, sms, dan jejaring sosial yang dilakukan dari tanggal 9 Juni 2012 hingga 8 Juli 2012.

Habibie mengungguli empat peraih Danamon Award 2012 lainnya yaitu Bambang Parianom “Penyelamat Lingkungan”, Djuhhari Witjaksono, “Seniman Bahari”, Joharipin, “Pemberdaya Petani” dan Lale Alon Sari, “Srikandi Tenun”. Sementara yang menjadi pemenang dalam Danamon Award 2012 adalah Andrias Andri dan Rusmin Harris.

Ahok Gratiskan Belajar Hingga Kuliah

Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama menilai pendidikan gratis di DKI Jakarta sudah seharusnya sampai tingkat perguruan tinggi. Apalagi didukung anggaran pendidikan hingga 28 persen dari APBD.

"Anggaran pendidikan di DKI itu 10 triliun, dua kali dari APBD Surabaya, jadi sangat kecil kalau hanya gratis sampai SMA. Harus sampai perguruan tinggi, dengan program beasiswa," kata Ahok, di Jakarta, Selasa 3 Juli 2012.

Ia mengatakan persoalan transparansi anggaran menjadi kendala tidak terlaksannya pendidikan gratis sampai perguruan tinggi. Masyarakat tidak mengetahui secara jelas jumlah dan kemana aliran dana pendidikan disalurkan.

Ia menegaskan jika terpilih nanti akan melakukan efisiensi di sejumlah aspek belanja dan biaya proyek dalam anggaran pendidikan, sehingga kebijakan gratis sampai perguruan tinggi dapat terlaksana.

Selain masalah pendidikan, Ahok juga berjanji meningkatkan besaran Tunjangan Kerja Daerah (TKD) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jakarta. "Adanya Peningkatan TKD, PNS dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan jumlah APBD DKI yang ada, saya yakin mampu memberikan peningkatan tunjangan kepada PNS," ujarnya.

Calon yang diusung Partai Gerindra ini juga mengusulkan pemberian insentif kepada pengurus RT dan RW. Insentif ini, lanjut Ahok, sudah pernah dipraktikkan di Solo dan Belitung.

Menurutnya, honor yang layak diterima pengurus RT dan RW di Jakarta adalah Rp1 juta. "Sekarang DKI memang sudah berikan tunjangan kepada RT dan RW sebesar Rp650-750 ribu. Mereka butuh honor tapi jelas uang ini bisa dipakai bersama keluarganya," tuturnya.

Sementara itu, Joko Widodo, juga sesumbar membuat program bedah kampung. "Kami ada program penataan kampung. Jakarta dimulai penataannya dari kampung, bukan dari pusat kota. Itu yang keliru," ujarnya.

Walikota Solo ini juga menjelaskan akan membuat Ruang Terbuka Hijau di perkampungan warga. Menurutnya, kondisi kampung-kampung itu akan baik jika tata kelola anggaran, tepat sasaran.

"Anggaran penataan kampung saya belum hitung, tetapi kami punya datanya. Penataan kota dimulai dari penataan kampung, konsepnya itu. Bukan dari pusat kota seperti Sudirman, Thamrin, atau Kuningan," ujarnya.

12 Kota Pendidikan Terbaik Dunia Tahun 2012 (I)

Selain meluncurkan daftar universitas terbaik dunia tahun 2012, QS World University Rankings juga merilis kota-kota pendidikan terbaik di dunia. Paris, Prancis, menduduki posisi pertama di daftar tahun ini.

Boston yang ditempati universitas terbaik dunia nomor 1, Massachusetts Institute of Technology, dan nomor 3, Harvard University, duduk di posisi ketiga kota pendidikan terbaik. Di posisi dua adalah London, rumah bagi universitas keempat terbaik dunia, University College London, dan keenam terbaik dunia, Imperial College London.

QS melakukan penilaian berdasarkan sejumlah ukuran yang diambil dari informasi publik, survei dan data yang masuk dalam QS World University Rankings. Ukuran-ukuran yang dipakai antara lain kualitas institusi pendidikan, aktivitas pengajar, populasi, kualitas hidup, daya jangkau dan percampuran mahasiswa.

Berikut 12 besar terbaik:


12. Singapura
Meski University of Hong Kong bertengger di posisi 23 universitas terbaik dunia, namun untuk kategori kota, Singapura lebih baik. Singapura merupakan satu-satunya kota di Asia yang masuk jajaran 12 kota pendidikan terbaik dunia. Universitas terbaik dari negara-kota ini adalah National University of Singapore (25) dan Nanyang Technological University yang juga masuk jajaran 100 terbaik dunia.

Menurut Wikipedia, Singapura merupakan negeri lima besar terbaik dalam hal pengetahuan alam dan matematika. Sementara QS menilai, Singapura memiliki nilai sempurna (100) untuk aktivitas pengajar, kemudian kualitas hidup juga baik (92). Secara keseluruhan, Singapura memiliki nilai 369.

11. Barcelona (Spanyol)
Kota ini memiliki dua perguruan tinggi yang masuk jajaran 200 terbaik dunia, salah satunya Universitat de Barcelona (UB). Kota ini memiliki Iklim yang hangat, gaya hidup sosial, pantai, tradisi kuliner terkenal, peninggalan budaya dan tentu saja, klub sepakbola legendaris bernama sama, Barcelona.

Barcelona merupakan salah satu kota termakmur Eropa namun biaya hidup lebih masuk akal daripada Paris dan London. Namun reputasi lulusannya lumayan ternama di dunia. QS sendiri menilai secara umum Barcelona memiliki nilai 370.

10. Montreal (Kanada)
Kota ini memiliki kualitas hidup yang tinggi (93). Ada tiga perguruan tinggi kenamaan berumah di sini, salah satunya McGill University (nomor 17 dunia). Kota ini kerap disebut ibukota budaya Kanada dan termasuk kota paling nyaman sedunia. Campuran kebudayaan Inggris dan Prancis membuat kota ini dinobatkan UNESCO sebagai satu dari tiga ibukota dunia.

Dan meski kualitas hidup tinggi, di jajaran 10 besar, dia yang paling murah untuk biaya hidup.

9. Dublin (Irlandia)
Kekuatan Dublin adalah percampuran mahasiswa dan kualitas hidup yang tinggi. Kota pendidikan ini mengombinasikan fasilitas pendidikan dan suasana bersejarah di sekelilingnya.

Ada Trinity College Dublin (64) and University College Dublin (134) berumah di sini. Sejumlah tokoh besar dari berbagai disiplin ilmu muncul di sini antara lain Samuel Beckett, James Joyce, dan Oscar Wilde. Dublin memiliki konsentrasi tinggi mahasiswa dan rasio tinggi mahasiswa internasional. Namun sayangnya, bea pendidikan tak terhitung murah.

8. Berlin (Jerman)
Kota paling keren di dunia. Di dekade terakhir, perayaan budaya, desain, fashion, musik dan seni di kota ini setara dengan New York dan London. Namun kota ini tetap terjangkau bagi pelajar meski juga menjadi ibukota keuangan global. Berlin mengombinasikan biaya perumahan yang murah dengan bea pendidikan yang rendah.

Meski tak sehebat kota pendidikan macam Boston, London dan Paris, Berlin memiliki dua perguruan tinggi yang masuk jajaran 150 terbaik dunia, yakni Freie Universität Berlin (66) dan Humboldt-Universität zu Berlin (132). Dengan kualitas hidup yang baik, terjangkau, atmosfir liberal dan banyaknya kegiatan, Berlin sangat menarik bagi mahasiswa internasional.


7. Zurich (Swiss)
Di kota ini terdapat Swiss Federal Institute of Technology (13), perguruan tinggi terbaik dunia di luar Amerika Serikat dan Inggris. Zurich sendiri terkenal karena kemakmuran, ketertiban dan pajaknya rendah sehingga terkesan lebih cocok untuk tempat tinggal jutawan, bukan pelajar.

Keunggulan Zurich ini adalah kualitas hidupnya yang nyaris sempurna untuk mahasiswa (99) dan juga aktivitas pengajar yang tinggi. Mungkin ini penyimbang untuk biaya hidup yang besar di sini.

Lulus Paket C Bisa Kuliah

TUNTUTLAH ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Pribahasa itu sangat cocok untuk menggambarkan betapa pentingnya untuk mendapatkan pendidikan. Jika tak bisa menyelesaikan pendidikan formal, dapat disambung dengan kelompok belajar (kejar) paket A, B atau C.
Jika seseorang putus sekolah akibat ketiadaan biaya, tak lulus Ujian Nasiona (UN) atau terbentur masalah lainnya, tak perlu memupuskan harapan untuk menuntut ilmu. Apaalgi zaman sekarang, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sangat mudah ditemui. Hampir tiap daerah terdapat PKBM.
Keinginan untuk melanjutkan pendidikan dilakoni M Thaib, seorang sopir taksi. Dia menyempatkan diri bersekolah di PKBM Az Zahra beralamat di Jalan Simpang Pengambangan, Banjarmasin. "Kemarin saya mengikuti ujian paket C bersama teman-teman lainnya dan syukur Alhamdulillah berhasil lulus," katanya, Selasa (18/9). Menurut dia, dengan bekal ijazah paket C (setara SMA), diharapkan bisa memperbaiki kehidupan di kemudian hari.
Ketua BKPM Az-Zahra, Hj Syariah mengatakan, sebanyak 60 siswanya mengikuti ujian paket C gelombang pertama yang berlangsung di SMKN 1 Banjarmasin, 9 sampai 12 Juli 2012. "Alhamdulillah seluruh siswa kami berhasil mengikuti ujian Paket C. Saya berharap, dengan bekal ijazah setara SMA, bagi yang bekerja swasta bisa mendapat penyesuaian ijazah yang tadinya hanya SMP," katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Muhammad Elyan A, mengatakan, pada ujian tahap I paket C, diikuti 634 orang dari 14 PKBM di Kota Banjarmasin serta 19 siswa eks formal (sebelumnya tak lulus UN). "Dinyatakan lulus sebanyak 634 orang, terdiri atas 398 laki-laki dan 236 perempuan," kata Elyan.
Bagi siswa tak lulus ujian paket C tahap I, disdik masih memberikan kesempatan mengikuti ujian tahap kedua yang dilaksanakan pada 8 sampai 11 Oktober 2012. "Saat ini yang sudah mendaftar sebanyak 93 orang terdiri atas 68 lelaki dan 25 perempuan," katanya, seraya mengatakan, bagi yang lulus paket C, ijazahnya diakui dan statusnya sama dengan lulus SMA atau sederajat.
Elyan menambahkan, lulusan Paket C ini bisa melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Menurut dia, syarat mengikuti ujian paket C selain siswa kelas XII di BKPM, juga siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) tahun tersebut. Sayangnya, menurut Elyan, ujian Paket C baru ada untuk jurusan umum (IPS) dan tidak ada jurusan IPA, Bahasa maupun Agama.
Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge, dan IB (International Baccalureate).
Kejar terdiri atas tiga paket: Paket A, Paket B dan Paket C. Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Peserta kejar Paket A dapat mengikuti Ujian Kesetaraan SD, peserta Kejar Paket B dapat mengikuti Ujian Kesetaraan tingkat SMP dan peserta Kejar Paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan SMU/SMK/MA. Ujian diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu Juli dan Oktober. (m.banjar/iwo)

Syaratnya Memiliki Rapor Lama
ANIMO masyarakat yang putus sekolah melanjutkan pendidikan cukup tinggi. Itu terbukti membludaknya siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Banjarmasin. Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Muhammad Elyan A mengatakan, indikasi banyaknya warga yang sekolah paket C adalah dengan banyaknya siswa yang mengikuti ujian beberapa waktu lalu.
"Jumlah siswa paket C yang mengikuti ujian sebanyak 634 orang. Kesadaran masyarakat bersekolah cukup tinggi," nilai Elyan.
Dia mengatakan, persyaratan bagi warga ingin melanjutkan pendidikan Paket C sebenarnya cukup mudah, asal sudah pernah sekolah SMA dan memiliki rapor kelas 2 maupun kelas 3. "Rapor tersebut diserahkan ke BKBM terdekat sebagai tanda bukti pernah bersekolah," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, yang bersangkutan punya keinginan melanjutkan sekolah, walau pun sudah bekerja dan tak ada pembatasan usia. "Pokoknya asal ada kemauan dan punya rapor terdahulu, bisa mendaftarkan diri ke PKBM yang terdekat," katanya.
Senada diungkapkan Kepala PKBM Al-Falah di Jalan Veteran kilometer 6, Sungai Lulut, Banjarmasin, Hj Habibah. "PKBM kami baru berdiri, sehingga belum meluluskan siswa Paket C atau masih kelas XII. Jumlah siswa belajar di paket B sebanyak 20 orang dan Paket C ada 40 orang merupakan warga Sungai Lulut maupun Sungai Bakung, Kabupaten Banjar," katanya.
Terpisah, Kepala BKPM Az-Zahrah, Hj Syariah mengatakan warga yang ingin bersekolah di tempatnya cukup banyak, bahkan ada yang berasal dari Gambut, Kabupaten Banjar. Menurut dia, sekarang ini jumlah siswa paket C yang duduk di kelas X sebanyak 60 orang, kelas XI ada 20 orang dan kelas XII ada 30 siswa. "Baru-baru tadi kami juga meluluskan sebanyak 60 orang dan semuanya lulus ujian paket C," tandasnya.
Begitu banyaknya warga melanjutkan pendidikan paket C, lanjut Syariah karena ijazah diakui dan setara dengan ijazah SMA. "Seharusnya lulusan paket C bangga karena yang menandatangani ijazah dari direktorat pendidikan di pusat (Jakarta). Sedangkan ijazah SMA sederajat hanya ditandatangi kepala sekolah masingmasing," kata kepala sekolah paket C di Lapas Teluk Dalam ini.

Wisat Pendidikan Di Kampoeng Djamoe- Seru

Indonesia adalah negara yang kaya aneka tanaman obat. Kini tak perlu bingung kemana harus melangkahkan kaki demi mengenal ragam tanaman penyembuh. Cukup mendatangi Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) Martha Tilaar, Anda sudah bisa mengetahui lebih 650 spesies tanaman obat asli Indonesia.

Tak hanya konservasi tanaman obat saja, ada pula konservasi tanaman yang digunakan sebagai bahan dasar kosmetik dan aromatik untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Uniknya, lahan hijau seluas 10 hektar ini berlokasi di kawasan Industri, Cikarang.

Jika sudah mendaratkan kaki di Kampoeng Djamoe, pastinya Anda tidak akan merasa seperti berada di daerah industri. Penataan taman yang indah, sejuk, dan asri akan justru akan menggiring Anda pada suasana pedesaan.

Sesampainya di tempat ini, rasa lelah selama perjalanan akan dibayarkan dengan minuman selamat datang lemon grass tea. Selain bermanfaat untuk menyegarkan tubuh, minuman ini juga baik untuk meningkatkan sirkulasi darah. Saat rasa lelah menghilang, Anda akan diajak tur edukasi ke kebun herbal.

Sebagai pusat pendidikan lingkungan Anda juga dapat melakukan aktifitas seru, yaitu budidaya organik, pasca panen hingga pemanfaatan bahan tanaman. Oleh karena itu, berbagai paket pelatihan menarik ditawarkan di tempat ini. Untuk kunjungan kelompok misalnya, dengan minimal 20 orang dan maksimal 120 orang Anda sudah dapat menikmati berbagai macam kegiatan edutaiment di tempat ini.

Harga yang ditawarkan pun tak sampai menguras kantong, mulai dari Rp60ribu hingga Rp125ribu. Sebagai salah satu daerah konservasi keanekaragaman hayati, tempat ini juga kerap dimanfaatkan sebagai mediator perawatan kesehatan dan kecantikan mandiri, terutama dalam tingkat keluarga.

Anda akan diajak untuk mengenal tanaman obat dan fungsinya untuk kesehatan. Ada pula demo pembuatan minuman kesehatan dan kompos oragnik, serta praktek untuk memperbanyak tanaman. Tak hanya itu, Anda juga bisa membawa bibit tanaman obat untuk ditanam di halaman rumah.

Nah, sudah siapkah Anda mengajak rekan dan keluarga untuk belajar sambil liburan di tempat ini ?