Jumat, 09 November 2012

Mohammad Toha Jawara Dari Bandung

Biografi

Toha dilahirkan di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung pada tahun 1927. Ayahnya bernama Suganda dan ibunya yang berasal dari Kedunghalang, Bogor Utara, Bogor, bernama Nariah. Toha menjadi anak yatim ketika pada tahun 1929 ayahnya meninggal dunia. Ibu Nariah kemudian menikah kembali dengan Sugandi, adik ayah Toha. Namun tidak lama kemudian, keduanya bercerai dan Muhammad Toha diambil oleh kakek dan neneknya dari pihak ayah yaitu Bapak Jahiri dan Ibu Oneng. Toha mulai masuk Volk School (Sekolah Rakyat) pada usia 7 tahun hingga kelas 4. Sekolahnya terhenti ketika Perang Dunia II pecah.

Saat masa pendudukan Jepang, Toha mulai mengenal dunia militer dengan memasuki Seinendan. Sehari-hari Toha juga membantu kakeknya di Biro Sunda, kemudian bekerja di bengkel motor di Cikudapateuh. Selanjutnya, Toha belajar menjadi montir mobil dan bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang sehingga ia juga mampu bercakap dalam bahasa Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, Toha terpanggil untuk bergabung dengan badan perjuangan Barisan Rakjat Indonesia (BRI), yang dipimpin oleh Ben Alamsyah, paman Toha sendiri. BRI selanjutnya digabungkan dengan Barisan Pelopor yang dipimpin oleh Anwar Sutan Pamuncak menjadi Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI). Dalam laskar ini ia duduk sebagai Komandan Seksi I Bagian Penggempur. Menurut keterangan Ben Alamsyah, paman Toha, dan Rachmat Sulaeman, tetangga Toha dan juga Komandannya di BBRI, pemuda Toha adalah seorang pemuda yang cerdas, patuh kepada orang tua, memiliki disiplin yang kuat serta disukai oleh teman-temannya. Pada tahun 1945 itu, Toha digambarkan sebagai pemuda pemberani dengan tinggi 1,65 m, bermuka lonjong dengan pancaran mata yang tajam.



Anda pasti tahu peristiwa Bandung Lautan Api, bukan? Mochamad Toha adalah salah satu tokoh penting dalam peristiwa yang heroik itu. Berkat kepahlawanannya, nama M Toha sudah menjadi nama jalan di Kota Bandung.

Meski begitu, Mochamad Toha dipastikan tidak akan menjadi pahlawan nasional. Pemerintah RI telah menolak secara resmi usulan masyarakat Jawa Barat yang mengajukan M Toha sebagai pahlawan nasional .

"Riwayat beliau dinyatakan sumir, tidak jelas," kata Ketua Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia cabang Jawa Barat, Nina H Lubis, Sabtu (21/4). Penolakan tersebut tertuang dalam surat tertanggal 29 Oktober 2007, dari Departemen Sosial (nama sebelum menjadi kementerian, red).

Surat yang ditandatangani Dirjen Pemberdayaan Sosial mengatakan penghormatan untuk Toha sudah diberikan berupa penghargaan negara. Yaitu berupa Bintang Mahaputra Pratama. Disebut sudah setara dengan pengorbanan Toha.

Saat ini Jawa Barat memiliki 13 dari 100-an pahlawan nasional. Tidak semuanya terkenal. Mereka adalah Ketua Mahkamah Agung pertama, Mr Kusumaatmadja; Oto Iskandar Dinata; Dewi Sartika; Djuanda, RE Marthadinata; dan ulama pejuang Tasikmalaya, KH Zainal Mustofa.

Berikutnya adalah Iwa Kusuma Sumantri; Gatot Mangkubraja; aktivis PNI, Maskoen Sumadiraja; ulama pejuang Bekasi, KH Nur Ali; dan tokoh pers Indonesia, RM Tito Adisuryo. Lalu, ulama pejuang dari Majalengka, KH Abdul Halim, dan mantan Gubernur Bank Indonesia, Sjafruddin Prawiranegara.
Redaktur: Heri Ruslan

Mengenang Arti Hari Pahlawan 10 November

10 November merupakan salah satu dari hari bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejak lebih dari setengah abad yang lalu, tanggal 10 November telah dinyatakan oleh bangsa kita sebagai Hari Pahlawan. Di zaman Sukarno-Hatta, hari itu diperingati secara nasional sebagai Hari Besar yang dirayakan secara khidmat, dan dengan rasa kebanggaan yang besar.

Peringatan Hari Pahlawan merupakan kesempatan bagi seluruh bangsa, bukan saja untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November juga telah merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.

Saat ini, dalam tahun 2001, ketika negara dan bangsa kita memasuki periode baru yang penuh dengan berbagai masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu, kita akan ingat kembali bahwa Republik Indonesia yang sekarang ini adalah hasil perjuangan dalam jangka waktu yang lama dari banyak orang yang terdiri dari berbagai suku, agama, keturunan ras, dan berbagai macam pandangan politik. Dengan merenungkan, secara dalam-dalam, berbagai tahap perjuangan bangsa itu, maka akan makin jelaslah kiranya bagi kita semua, bahwa Republik Indonesia ini adalah benar-benar milik kita bersama.

Perjalanan Jauh Bangsa Indonesia

Dalam mengenang arti Hari Pahlawan 10 November sudah sepantasnya kita memandang peristiwa itu sebagai tahap yang penting dalam long march (perjalanan jauh) bangsa kita. Dan alangkah panjangnya, atau jauhnya, long march yang harus ditempuh oleh bangsa kita, untuk melahirkan dan memperjuangkan negara Republik Indonesia. Long march ini telah secara nyata dimulai, antara lain, dengan lahirnya Budi Utomo (Surabaya, 20 Mei 1908, yang saat ini dirayakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional), lahirnya Sarekat Islam (Surabaya, 1912), Indische Partij (Bandung, 1912), Muhammadiyah (Yogya 1912), PKI (Semarang, 1920), Perhimpunan Indonesia (di negeri Belanda, 1922), pemberontakan PKI (Jawa Tengah dan Sumatera Barat, 1926), lahirnya PNI (1927).

Dalam barisan panjang long march bangsa ini, patut kita catat juga ikut sertanya berbagai gerakan seperti Jong Java (1918), yang disemarakkan pula oleh lahirnya Jong Sumatra, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemuda Indonesia (Bandung, 1927), yang kemudian mencapai puncaknya dengan lahirnya Sumpah Pemuda (1928). Bagian-bagian lainnya dalam barisan long march bangsa, yang tidak bisa dilupakan juga, adalah kelahiran Parindra, Gerindo, Partindo, Pusat Tenaga Rakyat (1943, yang dipimpin oleh 4 serangkai Sukarno-Hatta-Ki Hadjar Dewantara-Kyai Haji Mas Mansur), kelahiran Pembela Tanah Air (PETA) tahun 1943, dan Barisan Pelopor (1944, yang dipimpin oleh Sukarno).

Latar Belakang Sejarah

Pada tanggal 1 Maret 1942 tentara Jepang mendarat di pulau Jawa, dan pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang. Dengan dijatuhkannya bom atom di Jepang (Hiroshima dan Nagasaki) dalam bulan Agustus 1945 oleh Amerika Serikat, maka pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kalah tanpa syarat kepada Sekutu.

Selama pendudukan Jepang, di tengah-tengah penderitaan rakyat yang disebabkan oleh pendudukan tentara Jepang dan perang, di kalangan banyak golongan lahir semangat anti-Barat atau anti-kolonialisme, di samping perasaan anti-Jepang (terutama menjelang tahun 1945). Dalam rangka persiapan untuk menghadapi segala kemungkinan menghadapi Sekutu, pemerintah Jepang telah menggunakan berbagai cara dan akal untuk merangkul rakyat Indonesia, untuk menghadapi Sekutu. Peta (Pembela Tanah Air) telah dibentuk, dan Jepang juga menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Pemimpin-pemimpin Indonesia (antara lain Sukarno, Hatta dll) telah menggunakan berbagai kesempatan waktu itu untuk menyusun kekuatan, demi cita-cita untuk kemerdekaan bangsa.

Dengan kekalahan Jepang menghadapi Sekutu, maka kemerdekaan bangsa Indonesia telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus, yaitu ketika pasukan pendudukan Jepang masih belum dilucuti oleh Sekutu. Sejak itulah terjadi berbagai gerakan rakyat untuk melucuti senjata pasukan Jepang, sehingga terjadi pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan pada tanggal 25 Oktober mendarat di Surabaya. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, dan memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, di samping itu, tentara Inggris juga memeliki tujuan rahasia untuk mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.

Perkembangan sejak mendaratnya tentara Inngris di berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa kehadirannya (atas nama Sekutu) itu telah diboncengi oleh rencana pihak Belanda untuk menjajah kembali Indonesia. Tentara Inggris (Sekutu) yang datang ke Indonesia juga mengikutkan NICA (Netherlands Indies Civil Adminsitration). Kenyataan inilah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana. Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda Merah-Putih-Biru di hotel Yamato telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan beraneka-ragam badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Singkatnya, bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, makin memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur, pada tanggal 30 Oktober.

Karena terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby itu, maka penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6 pagi tanggal 10 November 1945.

Serangan Besar 10 November

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat sebagai alat negara juga telah dibentuk. Di samping itu, banyak sekali organisasi-organisasi perjuangan telah dilahirkan oleh beraneka-ragam golongan dalam masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).

Pada tanggal 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang dan sejumlah besar kapal perang. Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.

Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak. Rupanya, Tentara Keamanan Rakyat (yang kemudian menjadi TNI) dianggap enteng, apalagi badan-badan perjuangan bersenjata (laskar-laskar dll) yang banyak dibentuk oleh rakyat. Tetapi, diluar dugaan Inggris, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada permulaannya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Ternyata, pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh ditangan pihak Inggris.

Keagungan Arti 10 November

Kebesaran arti pertempuran Surabaya, yang kemudian dikukuhkan sebagai Hari Pahlawan, bukanlah hanya karena begitu banyaknya pahlawan - baik yang dikenal maupun tidak di kenal yang telah mengorbankan diri demi Republik Indonesia. Bukan pula hanya karena lamanya pertempuran secara besar-besaran dan besarnya kekuatan lawan. Di samping itu semua, kebesaran arti pertempuran Surabaya juga terletak pada peran dan pengaruhnya, bagi jalannya revolusi waktu itu. Pertempuran Surabaya telah dapat menggerakkan rakyat banyak untuk ikut serta, baik secara aktif maupun pasif, dalam perjuangan melawan musuh bersama waktu itu, yaitu tentara Inggris yang melindungi (menyelundupkan) NICA ke wilayah Indonesia.

Senin, 05 November 2012

Dari Kursi Roda Habibie Ciptakan Ribuan Dolar

Keterbatasan fisik tak membuat Habibie Afsah patah semangat. Dibalik keterbatasan fisiknya, siapa sangka Habibie mampu menciptakan bisnis dengan hasil ribuan dolar.

Sejak balita Habibie didagnosa mengidap penyakit Muscular Dystrophy tipe Becker. Penyakit ini merusak saraf motorik di otak kecil yang membuat tubuhnya tak bisa berkembang sempurna. Hal itu membuat ia hanya bisa mengenyam pendidikan hingga SMA.

Bakatnya bermula dari seminar Internet Marketer (pemasaran melalui online) pada 2007 yang didorong oleh ibunya. Dari seminar itulah, pria kelahiran 6 Januari 1998 itu mulai belajar menjadi internet marketer dan memperoleh penghasilan dari dunia online. Ia menemukan pekerjaan yang sesuai dengan hobinya, yaitu dekat dengan komputer. Pekerjaannya itu juga tak membutuhkan mobilitas yang tinggi.

Habibie ingin mengubah paradigma bahwa keterbatasannya merepotkan. Ia ingin menunjukkan bahwa semua orang bisa berkarya. Meski di awal bisnisnya ia menemui berbagai kendala seperti biaya, bahasa, namun akhirnya Habibie bisa menjalani bisnisnya dengan baik.

"Yang pasti tantangannya mencari ilmu dan mengasah kemampuan. Dunia online itu berubahnya cepat sekali," ujarnya ketika berbincang dengan VIVAnews.

Dengan pekerjaannya, Habibie mengelola blog atau menjadi bloger. Di dalam blognya itu ia memasang iklan, jika iklan itu di-klik oleh pembaca maka ia bisa mendapatkan komisi. Dari hasil di depan komputer itu, ia bisa meraih penghasilan US$1.000 per bulan (Rp9,4 juta). Bahkan tahun lalu penghasilannya bisa US$5.000 (Rp47 juta) per bulan. "Yang penting bagi saya daripada saya bekerja di luar dengan kondisi tubuh yang sulit ya lebih baik seperti ini," ujarnya.

Habibie juga bekerjasama dengan suatu produk untuk menangani pemasaran secara online. Salah satu kliennya, KIA Mobil yang dibuatkan web kia.com dan Habibie menangani penjualan mobil secara online.

Keberhasilann itu membuat Habibie tak ingin menikmatinya sendiri dan memilih berbagi ilmu dengan sesama. Ia mendirikan yayasan yang menampung semua anak dan memberikan pendidikan khususnya mengenai dunia internet marketer. "Saya ingin agar kaum disabilitas bisa berkumpul dan menunjukkan bahwa kami bisa," ujarnya.

Atas prestasinya, Habibie mendapatkan Penganugerahan Danamon Award 2012 yang merupakan suatu penghargaan dan bentuk apresiasi Danamon kepada pejuang kesejahteraan Indonesia. Ia bahkan terpilih menjadi pejuang kesejahteraan Indonesia terfavorit berdasarkan dukungan publik melalui voting online, sms, dan jejaring sosial yang dilakukan dari tanggal 9 Juni 2012 hingga 8 Juli 2012.

Habibie mengungguli empat peraih Danamon Award 2012 lainnya yaitu Bambang Parianom “Penyelamat Lingkungan”, Djuhhari Witjaksono, “Seniman Bahari”, Joharipin, “Pemberdaya Petani” dan Lale Alon Sari, “Srikandi Tenun”. Sementara yang menjadi pemenang dalam Danamon Award 2012 adalah Andrias Andri dan Rusmin Harris.

Ahok Gratiskan Belajar Hingga Kuliah

Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama menilai pendidikan gratis di DKI Jakarta sudah seharusnya sampai tingkat perguruan tinggi. Apalagi didukung anggaran pendidikan hingga 28 persen dari APBD.

"Anggaran pendidikan di DKI itu 10 triliun, dua kali dari APBD Surabaya, jadi sangat kecil kalau hanya gratis sampai SMA. Harus sampai perguruan tinggi, dengan program beasiswa," kata Ahok, di Jakarta, Selasa 3 Juli 2012.

Ia mengatakan persoalan transparansi anggaran menjadi kendala tidak terlaksannya pendidikan gratis sampai perguruan tinggi. Masyarakat tidak mengetahui secara jelas jumlah dan kemana aliran dana pendidikan disalurkan.

Ia menegaskan jika terpilih nanti akan melakukan efisiensi di sejumlah aspek belanja dan biaya proyek dalam anggaran pendidikan, sehingga kebijakan gratis sampai perguruan tinggi dapat terlaksana.

Selain masalah pendidikan, Ahok juga berjanji meningkatkan besaran Tunjangan Kerja Daerah (TKD) untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jakarta. "Adanya Peningkatan TKD, PNS dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan jumlah APBD DKI yang ada, saya yakin mampu memberikan peningkatan tunjangan kepada PNS," ujarnya.

Calon yang diusung Partai Gerindra ini juga mengusulkan pemberian insentif kepada pengurus RT dan RW. Insentif ini, lanjut Ahok, sudah pernah dipraktikkan di Solo dan Belitung.

Menurutnya, honor yang layak diterima pengurus RT dan RW di Jakarta adalah Rp1 juta. "Sekarang DKI memang sudah berikan tunjangan kepada RT dan RW sebesar Rp650-750 ribu. Mereka butuh honor tapi jelas uang ini bisa dipakai bersama keluarganya," tuturnya.

Sementara itu, Joko Widodo, juga sesumbar membuat program bedah kampung. "Kami ada program penataan kampung. Jakarta dimulai penataannya dari kampung, bukan dari pusat kota. Itu yang keliru," ujarnya.

Walikota Solo ini juga menjelaskan akan membuat Ruang Terbuka Hijau di perkampungan warga. Menurutnya, kondisi kampung-kampung itu akan baik jika tata kelola anggaran, tepat sasaran.

"Anggaran penataan kampung saya belum hitung, tetapi kami punya datanya. Penataan kota dimulai dari penataan kampung, konsepnya itu. Bukan dari pusat kota seperti Sudirman, Thamrin, atau Kuningan," ujarnya.

12 Kota Pendidikan Terbaik Dunia Tahun 2012 (I)

Selain meluncurkan daftar universitas terbaik dunia tahun 2012, QS World University Rankings juga merilis kota-kota pendidikan terbaik di dunia. Paris, Prancis, menduduki posisi pertama di daftar tahun ini.

Boston yang ditempati universitas terbaik dunia nomor 1, Massachusetts Institute of Technology, dan nomor 3, Harvard University, duduk di posisi ketiga kota pendidikan terbaik. Di posisi dua adalah London, rumah bagi universitas keempat terbaik dunia, University College London, dan keenam terbaik dunia, Imperial College London.

QS melakukan penilaian berdasarkan sejumlah ukuran yang diambil dari informasi publik, survei dan data yang masuk dalam QS World University Rankings. Ukuran-ukuran yang dipakai antara lain kualitas institusi pendidikan, aktivitas pengajar, populasi, kualitas hidup, daya jangkau dan percampuran mahasiswa.

Berikut 12 besar terbaik:


12. Singapura
Meski University of Hong Kong bertengger di posisi 23 universitas terbaik dunia, namun untuk kategori kota, Singapura lebih baik. Singapura merupakan satu-satunya kota di Asia yang masuk jajaran 12 kota pendidikan terbaik dunia. Universitas terbaik dari negara-kota ini adalah National University of Singapore (25) dan Nanyang Technological University yang juga masuk jajaran 100 terbaik dunia.

Menurut Wikipedia, Singapura merupakan negeri lima besar terbaik dalam hal pengetahuan alam dan matematika. Sementara QS menilai, Singapura memiliki nilai sempurna (100) untuk aktivitas pengajar, kemudian kualitas hidup juga baik (92). Secara keseluruhan, Singapura memiliki nilai 369.

11. Barcelona (Spanyol)
Kota ini memiliki dua perguruan tinggi yang masuk jajaran 200 terbaik dunia, salah satunya Universitat de Barcelona (UB). Kota ini memiliki Iklim yang hangat, gaya hidup sosial, pantai, tradisi kuliner terkenal, peninggalan budaya dan tentu saja, klub sepakbola legendaris bernama sama, Barcelona.

Barcelona merupakan salah satu kota termakmur Eropa namun biaya hidup lebih masuk akal daripada Paris dan London. Namun reputasi lulusannya lumayan ternama di dunia. QS sendiri menilai secara umum Barcelona memiliki nilai 370.

10. Montreal (Kanada)
Kota ini memiliki kualitas hidup yang tinggi (93). Ada tiga perguruan tinggi kenamaan berumah di sini, salah satunya McGill University (nomor 17 dunia). Kota ini kerap disebut ibukota budaya Kanada dan termasuk kota paling nyaman sedunia. Campuran kebudayaan Inggris dan Prancis membuat kota ini dinobatkan UNESCO sebagai satu dari tiga ibukota dunia.

Dan meski kualitas hidup tinggi, di jajaran 10 besar, dia yang paling murah untuk biaya hidup.

9. Dublin (Irlandia)
Kekuatan Dublin adalah percampuran mahasiswa dan kualitas hidup yang tinggi. Kota pendidikan ini mengombinasikan fasilitas pendidikan dan suasana bersejarah di sekelilingnya.

Ada Trinity College Dublin (64) and University College Dublin (134) berumah di sini. Sejumlah tokoh besar dari berbagai disiplin ilmu muncul di sini antara lain Samuel Beckett, James Joyce, dan Oscar Wilde. Dublin memiliki konsentrasi tinggi mahasiswa dan rasio tinggi mahasiswa internasional. Namun sayangnya, bea pendidikan tak terhitung murah.

8. Berlin (Jerman)
Kota paling keren di dunia. Di dekade terakhir, perayaan budaya, desain, fashion, musik dan seni di kota ini setara dengan New York dan London. Namun kota ini tetap terjangkau bagi pelajar meski juga menjadi ibukota keuangan global. Berlin mengombinasikan biaya perumahan yang murah dengan bea pendidikan yang rendah.

Meski tak sehebat kota pendidikan macam Boston, London dan Paris, Berlin memiliki dua perguruan tinggi yang masuk jajaran 150 terbaik dunia, yakni Freie Universität Berlin (66) dan Humboldt-Universität zu Berlin (132). Dengan kualitas hidup yang baik, terjangkau, atmosfir liberal dan banyaknya kegiatan, Berlin sangat menarik bagi mahasiswa internasional.


7. Zurich (Swiss)
Di kota ini terdapat Swiss Federal Institute of Technology (13), perguruan tinggi terbaik dunia di luar Amerika Serikat dan Inggris. Zurich sendiri terkenal karena kemakmuran, ketertiban dan pajaknya rendah sehingga terkesan lebih cocok untuk tempat tinggal jutawan, bukan pelajar.

Keunggulan Zurich ini adalah kualitas hidupnya yang nyaris sempurna untuk mahasiswa (99) dan juga aktivitas pengajar yang tinggi. Mungkin ini penyimbang untuk biaya hidup yang besar di sini.

Lulus Paket C Bisa Kuliah

TUNTUTLAH ilmu dari buaian sampai ke liang lahat. Pribahasa itu sangat cocok untuk menggambarkan betapa pentingnya untuk mendapatkan pendidikan. Jika tak bisa menyelesaikan pendidikan formal, dapat disambung dengan kelompok belajar (kejar) paket A, B atau C.
Jika seseorang putus sekolah akibat ketiadaan biaya, tak lulus Ujian Nasiona (UN) atau terbentur masalah lainnya, tak perlu memupuskan harapan untuk menuntut ilmu. Apaalgi zaman sekarang, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sangat mudah ditemui. Hampir tiap daerah terdapat PKBM.
Keinginan untuk melanjutkan pendidikan dilakoni M Thaib, seorang sopir taksi. Dia menyempatkan diri bersekolah di PKBM Az Zahra beralamat di Jalan Simpang Pengambangan, Banjarmasin. "Kemarin saya mengikuti ujian paket C bersama teman-teman lainnya dan syukur Alhamdulillah berhasil lulus," katanya, Selasa (18/9). Menurut dia, dengan bekal ijazah paket C (setara SMA), diharapkan bisa memperbaiki kehidupan di kemudian hari.
Ketua BKPM Az-Zahra, Hj Syariah mengatakan, sebanyak 60 siswanya mengikuti ujian paket C gelombang pertama yang berlangsung di SMKN 1 Banjarmasin, 9 sampai 12 Juli 2012. "Alhamdulillah seluruh siswa kami berhasil mengikuti ujian Paket C. Saya berharap, dengan bekal ijazah setara SMA, bagi yang bekerja swasta bisa mendapat penyesuaian ijazah yang tadinya hanya SMP," katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Muhammad Elyan A, mengatakan, pada ujian tahap I paket C, diikuti 634 orang dari 14 PKBM di Kota Banjarmasin serta 19 siswa eks formal (sebelumnya tak lulus UN). "Dinyatakan lulus sebanyak 634 orang, terdiri atas 398 laki-laki dan 236 perempuan," kata Elyan.
Bagi siswa tak lulus ujian paket C tahap I, disdik masih memberikan kesempatan mengikuti ujian tahap kedua yang dilaksanakan pada 8 sampai 11 Oktober 2012. "Saat ini yang sudah mendaftar sebanyak 93 orang terdiri atas 68 lelaki dan 25 perempuan," katanya, seraya mengatakan, bagi yang lulus paket C, ijazahnya diakui dan statusnya sama dengan lulus SMA atau sederajat.
Elyan menambahkan, lulusan Paket C ini bisa melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Menurut dia, syarat mengikuti ujian paket C selain siswa kelas XII di BKPM, juga siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) tahun tersebut. Sayangnya, menurut Elyan, ujian Paket C baru ada untuk jurusan umum (IPS) dan tidak ada jurusan IPA, Bahasa maupun Agama.
Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge, dan IB (International Baccalureate).
Kejar terdiri atas tiga paket: Paket A, Paket B dan Paket C. Setiap peserta Kejar dapat mengikuti Ujian Kesetaraan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Peserta kejar Paket A dapat mengikuti Ujian Kesetaraan SD, peserta Kejar Paket B dapat mengikuti Ujian Kesetaraan tingkat SMP dan peserta Kejar Paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan SMU/SMK/MA. Ujian diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu Juli dan Oktober. (m.banjar/iwo)

Syaratnya Memiliki Rapor Lama
ANIMO masyarakat yang putus sekolah melanjutkan pendidikan cukup tinggi. Itu terbukti membludaknya siswa di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Banjarmasin. Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Muhammad Elyan A mengatakan, indikasi banyaknya warga yang sekolah paket C adalah dengan banyaknya siswa yang mengikuti ujian beberapa waktu lalu.
"Jumlah siswa paket C yang mengikuti ujian sebanyak 634 orang. Kesadaran masyarakat bersekolah cukup tinggi," nilai Elyan.
Dia mengatakan, persyaratan bagi warga ingin melanjutkan pendidikan Paket C sebenarnya cukup mudah, asal sudah pernah sekolah SMA dan memiliki rapor kelas 2 maupun kelas 3. "Rapor tersebut diserahkan ke BKBM terdekat sebagai tanda bukti pernah bersekolah," jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, yang bersangkutan punya keinginan melanjutkan sekolah, walau pun sudah bekerja dan tak ada pembatasan usia. "Pokoknya asal ada kemauan dan punya rapor terdahulu, bisa mendaftarkan diri ke PKBM yang terdekat," katanya.
Senada diungkapkan Kepala PKBM Al-Falah di Jalan Veteran kilometer 6, Sungai Lulut, Banjarmasin, Hj Habibah. "PKBM kami baru berdiri, sehingga belum meluluskan siswa Paket C atau masih kelas XII. Jumlah siswa belajar di paket B sebanyak 20 orang dan Paket C ada 40 orang merupakan warga Sungai Lulut maupun Sungai Bakung, Kabupaten Banjar," katanya.
Terpisah, Kepala BKPM Az-Zahrah, Hj Syariah mengatakan warga yang ingin bersekolah di tempatnya cukup banyak, bahkan ada yang berasal dari Gambut, Kabupaten Banjar. Menurut dia, sekarang ini jumlah siswa paket C yang duduk di kelas X sebanyak 60 orang, kelas XI ada 20 orang dan kelas XII ada 30 siswa. "Baru-baru tadi kami juga meluluskan sebanyak 60 orang dan semuanya lulus ujian paket C," tandasnya.
Begitu banyaknya warga melanjutkan pendidikan paket C, lanjut Syariah karena ijazah diakui dan setara dengan ijazah SMA. "Seharusnya lulusan paket C bangga karena yang menandatangani ijazah dari direktorat pendidikan di pusat (Jakarta). Sedangkan ijazah SMA sederajat hanya ditandatangi kepala sekolah masingmasing," kata kepala sekolah paket C di Lapas Teluk Dalam ini.

Wisat Pendidikan Di Kampoeng Djamoe- Seru

Indonesia adalah negara yang kaya aneka tanaman obat. Kini tak perlu bingung kemana harus melangkahkan kaki demi mengenal ragam tanaman penyembuh. Cukup mendatangi Kampoeng Djamoe Organik (KaDO) Martha Tilaar, Anda sudah bisa mengetahui lebih 650 spesies tanaman obat asli Indonesia.

Tak hanya konservasi tanaman obat saja, ada pula konservasi tanaman yang digunakan sebagai bahan dasar kosmetik dan aromatik untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Uniknya, lahan hijau seluas 10 hektar ini berlokasi di kawasan Industri, Cikarang.

Jika sudah mendaratkan kaki di Kampoeng Djamoe, pastinya Anda tidak akan merasa seperti berada di daerah industri. Penataan taman yang indah, sejuk, dan asri akan justru akan menggiring Anda pada suasana pedesaan.

Sesampainya di tempat ini, rasa lelah selama perjalanan akan dibayarkan dengan minuman selamat datang lemon grass tea. Selain bermanfaat untuk menyegarkan tubuh, minuman ini juga baik untuk meningkatkan sirkulasi darah. Saat rasa lelah menghilang, Anda akan diajak tur edukasi ke kebun herbal.

Sebagai pusat pendidikan lingkungan Anda juga dapat melakukan aktifitas seru, yaitu budidaya organik, pasca panen hingga pemanfaatan bahan tanaman. Oleh karena itu, berbagai paket pelatihan menarik ditawarkan di tempat ini. Untuk kunjungan kelompok misalnya, dengan minimal 20 orang dan maksimal 120 orang Anda sudah dapat menikmati berbagai macam kegiatan edutaiment di tempat ini.

Harga yang ditawarkan pun tak sampai menguras kantong, mulai dari Rp60ribu hingga Rp125ribu. Sebagai salah satu daerah konservasi keanekaragaman hayati, tempat ini juga kerap dimanfaatkan sebagai mediator perawatan kesehatan dan kecantikan mandiri, terutama dalam tingkat keluarga.

Anda akan diajak untuk mengenal tanaman obat dan fungsinya untuk kesehatan. Ada pula demo pembuatan minuman kesehatan dan kompos oragnik, serta praktek untuk memperbanyak tanaman. Tak hanya itu, Anda juga bisa membawa bibit tanaman obat untuk ditanam di halaman rumah.

Nah, sudah siapkah Anda mengajak rekan dan keluarga untuk belajar sambil liburan di tempat ini ?

Minggu, 28 Oktober 2012

Siswa yang 'Hobi' Tawuran akan Dididik di Sekolah Kepolisian

Polda Metro Jaya dan Kementerian Pendidikan berencana mengirimkan siswa yang bermasalah terutama yang hobi tawuran ke Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Lido. Tujuannya agar siswa tersebut lebih berdisiplin dan memiliki tanggung jawab.

"Ini program dari Kementrian Pendidikan, bekerjasama dengan kepolisian untuk membina siswa-siswa yang bermasalah seperti yang suka ikut tawuran," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Jakarta, belum lama ini.
Rikwanto mengatakan, program tersebut dilakukan sebagai bentuk pelatihan, pembinaan dan pembimbingan.

"Nanti arahnya lebih ke pembinaan fisik, mental, disiplin, membangun rasa tanggung jawab, kepemimpinan dan merubah perilaku," kata Rikwanto.

Realisasi program ini belum ditentukan waktunya. Kementerian Pendidikan dan Kepolisian Daerah Metro Jaya akan membahas kembali wacana tersebut.

"Rapatnya nanti siang di Kementerian Pendidikan, dari Polda ada Binmas Polda Metro Jaya. Mudah-mudahan awal bulan depan sudah terlaksana," kata dia.

Pendidikan ini akan diberikan dalam jangka waktu yang singkat. Program ini sifatnya hanya sementara dan pelatihan saja.

"Tidak terlalu lama dan tidak terlalu pendek sehingga materinya bisa didapat dan tidak menganggu aktivitas sekolah. Materinya akan ditentukan kemudian," katanya.

Program ini dikhususkan untuk semua siswa yang bermasalah mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Namun, berapa jumlah siswanya akan ditentukan kemudian.

"Semua yang bermasalah, tidak hanya kelas 3. Yang tercatat di sekolah dan di kepolisian. Tahapan pertama siapa saja, nanti dicombine. Dari sekolah nanti ada nama-namanya dan nanti kita beri saran kalau ada siswa ada yang bermasalah bisa dimasukan," paparnya.

Diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan menciptakan siswa yang memiliki kepribadian positif. Program ini akan diteruskan untuk gelombang berikutnya bila berhasil baik.

Gandeng 1.000 Dosen, KPK Siapkan Mata Kuliah Antikorupsi di Universitas

Membangun budaya antikorupsi dimulai dari bangku pendidikan. Tak heran bila KPK pun menyiapkan kuliah antikorupsi di universitas. Ada 1.000 dosen yang telah dilatih.

"KPK sudah melatih 1.007 dosen di 10 wilayah perguruan tinggi yang bekerjasama dengan Dirjen Dikti Depdikbud," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto,belum lama ini.

Training itu, lanjut Bambang didasarkan atas modul bukti Antikorupsi yang sudah dibuat antara KPK dengan Dikti.

"Ini untuk persiapan mata kuliah Antikorupsi di Perguruan Tinggi," tuturnya.

KPK telah mengadakan pelatihan untuk tim pengajar kuliah Antikorupsi dengan metode clustering. "Pelatihan dosennya, misalnya wilayah 1 di pusat kan di Sumut tetapi yang diundang Aceh, Sumut, Sumsel dan Sumbar. Sistemnya clustering," urai Bambang.

Bukan hanya di perguruan tinggi, KPK juga mempunyai modul antikorupsi sejak SD hingga SMA.

"KPK juga baru launching buku Tunas Integritas sebanyak 5 jilid untuk Kelompok Taman Bermain," jelasnya.

Ratusan Pelajar Yogya Flash Mob Tari Tradisional di Hari Sumpah Pemuda

Ratusan pelajar di Yogyakarta antusias merayakan Sumpah Pemuda yang jatuh hari ini. Mereka menggelar beragam pentas dan flash mob tari tradisional dengan tema "Ini Indonesiaku".

Para pelajar setingkat SMA ini berkumpul di Monumen Serangan Umum Satu Maret atau kawasan titik nol kilometer Yogyakarta. Mereka pentas musik, teatrikal, dan pantomin. Kemudian mereka memulai flash mob tarian khas Flores, Jawa, Kalimantan, Sumatra, Papua, Jawa Barat, dan lain-lain.

Belasan pelajar yang mengenakan pita merah putih di lengan dan kepala bergerak duluan, lalu disusul kelompok-kelompok lain. Akhirnya terbentuklah flash mob yang diikuti 400 pelajar. Formasi mereka memenuhi separuh badan Jalan Ahmad Yani sepanjang 300 meter.

Ribuan warga menyaksikan kegiata itu. Usai flash mob, para pelajar membacakan Deklarasi "Sekolah Indonesia Sejahtera". Isinya tentang komitmen pelajar menjunjung tinggi nilai budaya, disiplin, dan etika. Pelajar Yogya juga berkomitmen sebagai bagian dari pelajar Indonesia berjanji saling menghormati dan menghargai perbedaan.

Pelajar SMA 11, Febriska Nurfitriana mengaku senang dengan peringatan Sumpah Pemuda yang kreatif tersebut. "Peringatan Sumpah Pemuda seperti ini menyenangkan. Kami jadi lebih bersemangat belajar dan melanjutkan cita-cita Sumpah Pemuda," kata Febriska di titik nol kilometer Yogyakarta.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Baskara Aji mengatakan, peringatan Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk menyatukan seluruh pelajar di Indonesia agar muncul kebersamaan dan merasa satu nasib.

"Suasana Sumpah Pemuda dulu suasananya hampir sama dengan sekarang ini. Saat itu pemuda punya keinginan untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Dan sekarang, momennya adalah menyatukan pelajar, sehingga tidak ada lagi tawuran pelajar, diskrimasi, dan lain sebagainya," jelasnya.

Mendikbud: Pendidikan Bukan Urusan Pemerintah Saja

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menyatakan pendidikan merupakan sektor yang penting sekaligus rumit. Oleh karena itu menurutnya, sektor pendidikan merupakan urusan pemerintah bersama masyarakat luas.

"Pendidikan merupakan sesuatu yang mulia. Karena pendidikan itu adalah wajib dan merupakan harkat manusia. Karena derajat kompleksitas yang begitu rumit maka sejak awal pemerintah menyatakan kalau pendidikan bukan urusan pemerintah saja. Tapi seluruh partisipasi masyarakat untuk mengembangkan pendidikan," ujar M Nuh dalam sambutannya ketika meresmikan 'Gerakan Indonesia Berkibar' di Museum Arsip Nasional Jl Gadjah Mada, Jakpus, Minggu.belum lama ini.

'Gerakan Indonesia Berkibar' merupakan suatu gerakan di bidang pendidikan untuk membantu anak Indonesia yang tidak memiliki kesempatan untuk berada di bangku sekolah. Lembaga ini nantinya akan bekerja sama dengan Kemendikbud dan Pemprov di beberapa provinsi di Indonesia.

Mengenai 'Gerakan Indonesia Berkibar' ini, M Nuh menyatakan dirinya sangat mengapresiasi ada gerakan semacam ini. "Kami juga mendukung gerakan ini karena meskipun kompleks, pendidikan merupakan sesuatu yang mulai. Karena pendidikan itu wajib dan menyangkut harkat manusia," papar Nuh.

Di tempat yang sama, Ketua Gerakan Indonesia Berkibar, Shafiqq Pontoh mengatakan pihaknya terinspirasi gerakan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Untuk mengembangkan pendidikan, pemuda Indonesia harus bergerak maju secara bersama-sama.

"Harus maju bareng-bareng. Pemuda Indonesia harus mampu membawa anaknya ke pendidikan yang lebih baik," ungkapnya.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Memaknai Hari Sumpah Pemuda 28 October 2012

“Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Air Indonesia, Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia, Kami Poetra dan Poetri Indonesia Menjoenjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia”
 
Mungkin banyak dari warga negara Indonesia yang sudah lupa bagaimana bunyi Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda merupakan hasil rumusan dari Kongres Pemuda II Indonesia yang pada waktu itu dihadiri oleh berbagai wakil organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, Pemuda Tionghoa, dan lain-lain. Pada momen 84 tahun lalu itu, juga dikumandangkan pertama kalinya lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan WR Soepratman tanpa syair dengan menggunakan biola.
Sumpah Pemuda adalah bukti otentik kelahiran bangsa Indonesia, yang merupakan buah dari perjuangan rakyat setelah ditindas selama ratusan tahun di bawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu. Kondisi ketertindasan tersebut kemudian mendorong para pemuda untuk membulatkan tekad mengangkat harkat dan martabat hidup rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Hari Sumpah Pemuda merupakan tonggak awal negara kita dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pancasila ditetapkan sebagai ideologi untuk mempersatukan perbedaan-perbedaan di setiap wilayah kepulauan NKRI dan Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa nasional negara kita.
Pada saat ini, makna Sumpah Pemuda mulai memudar. Tidak ada lagi semangat para generasi muda kita seperti para pemuda Indonesia saat itu. Bahkan tidak sedikit kalangan pemuda Indonesia yang tidak hafal sila-sila Pancasila. Kegiatan upacara bendera semakin jarang kita lihat di sekolah-sekolah setiap hari Senin. Selain itu, terkikisnya makna Sumpah Pemuda kini terlihat dari sering terjadinya tawuran antarpemuda dan perang antarsuku. Dalam Sumpah Pemuda tertulis bahwa kita berbangsa satu, yaitu bangsa Indonesia, dimana terdapat berbagai macam suku yang seharusnya hidup rukun dan damai.
Memaknai Hari Sumpah Pemuda tidak harus dilakukan dengan sesuatu yang rumit dan sulit. Tugas para pemuda adalah mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia dengan rasa cinta tanah air. Hal ini dapat diwujudkan dimulai dari hal kecil, seperti rasa peduli terhadap lingkungannya, tidak menilai orang berdasarkan agama atau sukunya, mencintai produk dalam negeri, dan sebagainya, dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang wajib memaknai Hari Sumpah Pemuda secara positif

Kamis, 25 Oktober 2012

Selamat Hari Raya Idul Adha

Daging (qurban) dan darahnya itu sekali – kali tidak akan sampai kepada ALLAH, tetapi yang sampai kepada-NYA adalah ketakwaan kamu. (QS. Al-Hajj ayat 37). Selamat hari Idul Adha.

Kami sadar ya Allah..
Kau tak butuhkan daging-daging itu..
Dan, sesungguhnya bukan daging itu yang akan membawa pemberinya ke Surga-MU
Kau hanya ciptakan semua ritual itu sebagai sebuah jembatan
Hanya niat tulus tanpa pamrihlah yang memberi arti bagi orang-orang yang membangun dan berhasil melewati jembatanMU itu.

Ketulusan hati sering terlukai dengan keegoan. Keikhlasan penghambaan sering terguris dengan keangkuhan. Nabi Ibrahim AS selalu menjadi inspirasi tak bertepi untuk perbaiki diri. Met Idul Adha.

Kala takbir berkumandang.
Ayam n bebek lari ke kandang.
Sapi n kambing menjadi kurban.
Babi hanya tersenyum malu karena belum masuk Islam..
Selamat Hari Raya Idul Adha 1433H..

Selamat Idul Adha 1433H
Senantiasa rahmat dan karunia Allah selalu menyertai kita semua.
Amien.

Ya Allah.
Jadikanlah setiap helaan nafas kami sbg bukti cinta kepada’Mu.
dan pengorbanan kami sebagai bukti kami mendekati’Mu.
Selamat Hari Raya Idul Adha.

Qurban adalah semangat berbagi.
Damai di hati. Damai di bumi.
Selamat Idul Qurban.

Hampir semua wajah umatMU berseri-seri..
Sebagian karena menikmati daging yang tak pernah mereka nikmati kecuali dihari Raya-MU.
Sebagian umatMU yang lain tersenyum karena menikmati indahnya berbagi pada sesama.
Sebagian karena suka cita kebersamaan yang tercipta.

AssaLLamualaikum,
Alhamdulillah ya kita masih dikasih umur buat nikmatin idul adha taun ini.
Semoga amal ibadah kita diterima’NYA. dan semoga bs ketemu lg taun depan.
Amin.

Selasa, 23 Oktober 2012

Pelajar Pasuruan Ikrar Anti Tawuran

Siswa SMA dan SMK se-Kabupaten Pasuruan melakukan ikrar damai. Siswa juga membubuhkan 1.000 tangan di kain putih sebagai komitmen damai dan anti tawuran.

Acara bertajuk Deklarasi Anti Tawuran dan Aksi Damai Pelajar se-Kabupaten Pasuruan dilaksanakan di alun-alun Bangil, Selasa (23/10/2012). Perwakilan siswa dan seluruh pengurus OSIS SMA dan SMK se-Kabupaten Pasuruan antusias dalam acara tersebut.

Pengamatan detiksurabaya.com, para siswa tampak antusias dan bersemangat dalam membacakan ikrar damai. Mereka juga khidmat saat upacara deklarasi digelar.

Suasana kian meriah saat lembaran kain putih besar dan panjang dibentangkan di tengah lapangan. Siswa secara tertib dan bergantian membubuhkan tanda tangan di atas kain yang disediakan. Para siswa berjanji tidak akan tawuran antar pelajar seperti di daerah-daerah lain.

"Acara ini untuk mengantisipasi agar para siswa tidak terjebak dalam tawuran anatr pelajar seperti yang marak terjadi," kata Kasat Binmas Polres Pasuruan, AKP Ani Ahrianti di lokasi.

Acara tersebut digagas pihak Polres Pasuruan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan. Deklarasi dihadiri beberapa pejabat Polres Pasuruan dan Dinas Pendidikan.

Sebelum kain putih digelar di lapangan, terlebih dulu dibawa keliling ke sekolah-sekolah untuk mendapatkan tanda tangan siswa.

Tawuran Pelajar Dinilai Bukti Kegagalakan Kebijakan Pendidikan

Maraknya tawuran di kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi bukti bila kebijakan pendidikan yang ada selama ini gagal, kata anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Rohmani.

"Kebijakan pendidikan yang selama ini dibangun pemerintah terlalu berorientasi pada nilai atau akademik semata. Semua potensi pendidikan diarahkan untuk mengejar nilai ujian," katanya di Jakarta, Sabtu.

Menanggapi maraknya tawuran pelajar akhir-akhir ini, ia melihat bahwa tawuran yang ada saat ini adalah buah dari kebijakan pendidikan yang berorientasi pada "score test".

"Sekarang kita memetik kebijakan yang selama ini dibuat pemerintah," kata legislator yang membidangi masalah pendidikan, kebudayaan, olahraga dan pariwisata itu.

Ia mengatakan bahwa anak didik yang lemah secara akademik akan termarjinalkan oleh sistem yang ada saat ini.

Contohnya, kata dia, anak yang gagal ujian nasional dicap sebagai siswa yang bodoh.

"Seharusnya pendidikan tidak memberikan stempel pintar atau bodoh. Kesuksesan pendidikan tidak sebatas akademik," katanya.

Ditegaskannya bahwa ujian nasional patut dievaluasi, karena telah melahirkan pelajar yang ada seperti saat ini, yakni tidak membangun karakter anak didik.

"Seharusnya pendidikan mengedepankan pendidikan karakter," katanya.

Untuk itu Rohmani meminta kepada pemerintah dan masyarakat jangan sepenuhnya menyalahkan anak-anak yang tawuran.

"Pemerintah harus berani mengoreksi atas kebijakan yang selama ini mereka buat. Justru anak-anak yang tawuran adalah korban kebijakan pendidikan yang keliru," demikian.

Foke Minta Kualitas Pendidikan Di Ibukota Ditingkatkan

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meminta agar Dinas Pendidikan terus meningkatkan kualitas pendidikan di Ibukota.

"Saya titipkan pada Dinas Pendidikan DKI Jakarta, agar ke depan kualitas pendidikan di Jakarta terus meningkat. Demikian halnya dengan SDM atau para guru, agar terus meningkatkan kompetensinya," ujar Fauzi Bowo saat menggelar pertemuan bersama guru, kepala sekolah dan jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta, di Jakarta, Jumat.

Selama menjabat Gubernur DKI Jakarta, Foke mengaku bangga karena hampir seluruh kebijakan terutama di bidang pendidikan mendapatkan respons yang baik dari warga Jakarta

"Meski per tanggal 7 Oktober 2012 nanti, masa tugas saya berakhir, saya akan tetap ada di Jakarta dan ingin memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan kota Jakarta, terutama di bidang pendidikan," ujarnya.

Foke juga meminta Dinas Pendidikan DKI terus memperhatikan mencari solusi terkait kembali maraknya aksi tawuran pelajar hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

"Upaya meminimalisir tawuran pelajar dengan deklarasi sekolah damai harus dibarengi dengan tindakan dan langkah nyata di lapangan," ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto berjanji akan melaksanakan amanat yang disampaikan Fauzi Bowo tersebut.

"Tentunya suatu pesan yang akan dimaknai lebih mendalam bagi komunitas pendidikan. Gubernur Fauzi Bowo merupakan sosok yang sangat peduli terhadap komunitas pendidikan, sehingga masyarakat ibu kota kini dapat menikmati pendidikan gratis mulai dari tingkat SD hingga SMA," kata Taufik.

Taufik menuturkan, selama kepemimpinan Fauzi Bowo, dunia pendidikan DKI Jakarta terus mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan.

"Terakhir, Fauzi Bowo mendapatkan penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohamad Nuh, atas kepeduliannya terhadap penyandang disabilitas di Jakarta yang tetap memperoleh hak-haknya termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak," tambahnya.

Sosiolog: Sistem Pendidikan Pasar Munculkan Habitus Baru

Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina, MS.i menilai bahwa dunia pendidikan di Indonesia yang terang-terangan menerapkan sistem pasar menimbulkan perubahan yang sangat signifikan, yakni berkembangnya suatu habitus yang baru di kalangan mahasiswa.

"Kalau meminjam istilah Jawa, yakni sistem `kulakan` (jualan). Realitas di tingkat mikronya kita bisa melihat berkembangnya suatu habitus yang baru di kalangan mahasiswa, yakni jualan untuk mendanai unit kegiatan mahasiswa (UKM)," katanya di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, jualan untuk mendanai UKM itu, mulai dari badan eksekutif mahasiswa (BEM) sampai ke UKM-UKM lainnya.

Menurut dia, tidak bisa ditampik ketika ke kampus, misalnya ke Universitas Indonesia (UI), banyak berjumpa dengan mahasiswa yang menjajakan makanan-makanan kudapan.

Kondisi tersebut, kata Sekretaris Program Sosiologi Unas itu, juga berlaku di beberapa universitas lain.

"Yang lebih memprihatinkan lagi, akibat sistem ini adalah berkembangnya habitus yang lain, yakni datang ke acara-acara `talk show` televisi, motifnya untuk mendapatkan dana tambahan untuk UKM mereka," kata anggota peneliti Kelompok Studi Perdesaan UI itu.

"Jadi asumsi kita jika `talk show` dihadiri oleh mahasiswa karena mereka ingin memperluas pengetahuan, tidak berlaku dalam hal ini. Orientasi utama mereka adalah `fee` yang diberikan oleh stasiun TV yang menayangkan acara tersebut," tambahnya.

Menurut penilaiannya, sistem pendidikan yang sekarang tidak menstimulan para siswa atau mahasiswa untuk melakukan tindakan yang inovatif, dan berpikir yang kreatif.

"Saya kira, sebaiknya sistem `kulakan` tersebut harus segera dieliminir dalam sistem pendidikan kita. Kita
terapkan sistem pendidikan yang sesuai dengan konstitusi kita," katanya.

"Ideologi kita adalah Pancasila. Seharusnya ideologi yang diterapkan dalam sistem pendidikan kita, ya Pancasila. Bukan sistem `kulakan`. Jika tidak bangsa kita akan sulit mencapai kemajuan," demikian Nia Elvina.

Kunci Perbaikan Pendidikan Adalah Guru

Intelektual muda Anies Baswedan menyatakan kunci perbaikan pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru dan bukan ditentukan perbaikan kurikulum.

"Kuncinya pada guru, bukan otak-atik kurikulum, sebab perbaikan kurikulum seperti apa pun tidak ada artinya bila guru tidak berkualitas," .

Ia mengemukakan hal itu setelah berbicara dalam peluncuran gerakan "Scolah - Unair Mengajar" (School of Airlangga in Harmony - Unair Mengajar) yang digagas mahasiswa Unair.

Menurut pendiri `Gerakan Indonesia Mengajar` itu, pemerintah harus fokus pada perbaikan kualitas guru untuk membenahi pendidikan di Indonesia.

"Misalnya, pendidikan karakter itu nggak bisa dengan tulisan (teori), tapi sangat ditentukan teladan. Nah, teladan itu sangat ditentukan guru, tentunya guru yang berkualitas," katanya.

Di hadapan para mahasiswa Unair yang merancang "Scolah - Unair Mengajar", Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu mengapresiasi gagasan "Scolah - Unair Mengajar" itu.

"Langkah kalian membangun manusia melalui `Unair Mengajar` itu sudah tepat. Hal penting dalam membangun manusia adalah pendidikan, integritas, dan bahasa," katanya.

Saat ini, katanya, manusia yang tidak memiliki integritas atau masih korup itu sudah tidak diterima di tingkat dunia. "Jadi, integritas atau akhlak itu saat ini semakin penting," katanya.

Sebelumnya (2/10), staf ahli Mendikbud Prof Kacung Marijan MA menegaskan bahwa kementerian (Kemendikbud) akan melakukan perubahan kurikulum pendidikan nasional mulai tahun 2013 untuk menyeimbangkan aspek akademik dan karakter.

"Perubahan yang dikontrol langsung Wapres Boediono itu bukan karena ada tawuran antarpelajar, tapi prosesnya sudah lama (2010) dan kepentingannya sekarang diperkuat lagi," katanya setelah berbicara dalam Seminar dan Lokakarya `Teknologi dan Perubahan Sosial` di Pascasarjana ITS Surabaya

Senin, 15 Oktober 2012

Evaluasi Kurikulum Pendidikan Masih Dibahas

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa pemerintah tengah mengevaluasi kurikulum pendidikan nasional.

"Insya Allah pada Desember mendatang sudah bisa dipublikasikan," kata Mendikbud saat mengunjungi Pondok Pesantren Terpadu Bayt Al Hikmah di Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Ia mengatakan publikasi materi kurikulum hasil evaluasi tersebut dimaksudkan untuk uji publik. Untuk itu, semua pihak diharapkan bisa memberikan krirtik, serta saran sebagi masukan.

Menurut dia, evaluasi kurikulum pendidikan nasional dilakukan karena ada penilaian bahwa kurikulum pendidikan saat ini terlalu membebani siswa.

"Dari evaluasi nanti diharapkan bisa ditemukan formulasi sesuai standar kompetensi," katanya.

Mendikbud mengunjungi Pondok Pesantren Terpadu Bayt Al Hikmah karena hubungan emosional. Ia mengunjungi pondok pesantren asuhan KH Idris Abdul Chamid ini, sudah kesekian kali.

Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah, KH Idris Abdul Chamid menjelaskan pondok pesantren terpadu yang diasuhnya merupakan merupakan pengembangan Pondok Pesntren Salafiyah Kebonsari Kota Pasuruan.

Disebutkan, pesantren yang memadukan sistem pendidikan pensatren dengan sitem klasikal itu kini telah mempunyak jenjang pendikan SMP, dan SMk dengan jumlah siswa sebanyak 152 anak.

Dijelaskan, sistem pendidikan yang ditempuh yakni memadukan sistem pendiikan pesantren (salafiyah) dengan sitem pendiian modern (klasikal) serta memanfaatkan teknologi informatika.

Disebutkan, selain melaksnakan sistem pendidikan modern, parasantri juga tetap menjalankan sistem pendidikan salafiyah, diantyaranya kini sejumlah santrinya yang masih duduk di tingkat SMP telah banyak yang hafal Al Quuran minila Juz Amma.

Mendikbud menilai, Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah yang memadukan berbagai sistem nantinya bakal bakal mampu meluluskan alumninya memnajdi manusia yang sempurna. Mendikbud yakin para alumni yang dihasilkan dari Pondok Pesantren bayt Al Hikmah bakal bisa menjadi bulan purnama yang sinarnya akan bisa dirasakan di saat-saat masa kegelapan.

Selasa, 09 Oktober 2012

Tawuran Pelajar, “ Bukan Bukti Kegagalan Sistem Pendidikan



Surabaya
Tawuran pelajar hingga mematikan siswa merebak di Tanah Air, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, bukan bukti dari kesalahan dan kegagalan sistem pendidikan nasional.

Kementerian itu kini memang sedang merumuskan penguatan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan.

"Itu kasus saja, bukan berarti sistem pendidikan yang salah, karena kalau sistem yang salah, berarti itu (tawuran) ada dimana-mana. Itu 'khan cuma di Jakarta, tapi di Tulungagung 'khan nggak ada. Di Jakarta pun tidak semua sekolah," katanya.

Dia menjelaskan pihaknya sejak tahun 2010 hingga saat ini memang sedang merumuskan pembenahan kurikulum untuk memperkuat pendidikan karakter dalam dunia pendidikan.

"Itu sudah kami lakukan sejak 2010, tapi pembenahan masih sedang dirumuskan, karena itu saya tidak bisa mengatakan sekarang. Apakah nanti ada pendidikan Pancasila lagi, perumusan (pembenahan kurikulum) itu masih sedang dalam proses, tunggu saja," katanya.

Tentang kasus tawuran antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70 di Jakarta, mantan Rektor ITS Surabaya itu menyatakan kasus tawuran itu tidak berdiri sendiri, tapi melibatkan orang luar yang "memelihara" taw Tawuran pelajar di Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan, 24 September 2012. Satu pelajar tewas dalam tawuran itu; di sisi lain tawuran sudah menimbulkan efek teror bagi banyak warga.

Wagub Minta Disdik Bikin Buku Bahaya Narkoba untuk SD dan SMP



Bandung
Wagub sekaligus Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jabar Dede Yusuf, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar membuat buku sosialisasi bahaya narkoba bagi siswa SD dan SMP. Sebab siswa SD dan SMP terbilang rawan jadi pengguna narkoba.

"Dari dulu saya sudah minta Disdik agar ada buku penyuluhan tentang narkoba khusus untuk SD dan SMP," kata Dede usai menghadiri silaturahmi BNP Jabar di Pusdai
, belum lama ini.

Namun permintaan itu tidak dilakukan Disdik. Padahal, anggaran yang dikucurkan dari APBD ke Disdik tiap tahunnya cukup besar. Tahun ini misalnya, Disdik mendapat alokasi dari APBD sebanyak Rp 6 triliun.

"Disdik punya anggaran yang besar sekali, mestinya bisa membuat (buku) sosialisasi mengenai pencegahan narkoba untuk kalangan SD dan SMP," cetusnya.

Ketika disinggung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membuat buku tersebut, Dede menyebut tidak seberapa. "Kalau dibanding anggaran Disdik yang Rp 6 triliun, enggak ada apa-apanya," cetusnya.

Saat ini, sambung dia, kalangan muda sangat mudah terjerat narkoba. "Informasi yang kamu peroleh, anak-anak (SD dan SMP) itu banyak yang menggunakan narkoba dalam bentuk seperti dextro dan lexotan, itu sudah kelewatan. Penggunaannya bahkan sudah mencapai kadar membahayakan," paparnya.

Untuk itu, menurutnya sangat diperlukan berbagai upaya pencegahan narkoba. Salah satunya adalah dengan membuat buku bagi kalangan siswa SD dan SMP.

Untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba, BNP Jabar selama ini menggandeng berbagai pihak, salah satunya pram
uka.