Bandung
Wagub sekaligus Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jabar
Dede Yusuf, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar membuat buku sosialisasi
bahaya narkoba bagi siswa SD dan SMP. Sebab siswa SD dan SMP terbilang rawan
jadi pengguna narkoba.
"Dari dulu saya sudah minta Disdik agar ada buku penyuluhan tentang narkoba khusus untuk SD dan SMP," kata Dede usai menghadiri silaturahmi BNP Jabar di Pusdai, belum lama ini.
"Dari dulu saya sudah minta Disdik agar ada buku penyuluhan tentang narkoba khusus untuk SD dan SMP," kata Dede usai menghadiri silaturahmi BNP Jabar di Pusdai, belum lama ini.
Namun permintaan itu tidak dilakukan Disdik. Padahal, anggaran yang dikucurkan dari APBD ke Disdik tiap tahunnya cukup besar. Tahun ini misalnya, Disdik mendapat alokasi dari APBD sebanyak Rp 6 triliun.
"Disdik punya anggaran yang besar sekali, mestinya bisa membuat (buku) sosialisasi mengenai pencegahan narkoba untuk kalangan SD dan SMP," cetusnya.
Ketika disinggung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membuat buku tersebut, Dede menyebut tidak seberapa. "Kalau dibanding anggaran Disdik yang Rp 6 triliun, enggak ada apa-apanya," cetusnya.
Saat ini, sambung dia, kalangan muda sangat mudah terjerat narkoba. "Informasi yang kamu peroleh, anak-anak (SD dan SMP) itu banyak yang menggunakan narkoba dalam bentuk seperti dextro dan lexotan, itu sudah kelewatan. Penggunaannya bahkan sudah mencapai kadar membahayakan," paparnya.
Untuk itu, menurutnya sangat diperlukan berbagai upaya pencegahan narkoba. Salah satunya adalah dengan membuat buku bagi kalangan siswa SD dan SMP.
Untuk melakukan sosialisasi bahaya narkoba, BNP Jabar selama ini menggandeng berbagai pihak, salah satunya pramuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar