Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa pemerintah tengah mengevaluasi kurikulum pendidikan nasional.

"Insya Allah pada Desember mendatang sudah bisa dipublikasikan," kata Mendikbud saat mengunjungi Pondok Pesantren Terpadu Bayt Al Hikmah di Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Ia mengatakan publikasi materi kurikulum hasil evaluasi tersebut dimaksudkan untuk uji publik. Untuk itu, semua pihak diharapkan bisa memberikan krirtik, serta saran sebagi masukan.

Menurut dia, evaluasi kurikulum pendidikan nasional dilakukan karena ada penilaian bahwa kurikulum pendidikan saat ini terlalu membebani siswa.

"Dari evaluasi nanti diharapkan bisa ditemukan formulasi sesuai standar kompetensi," katanya.

Mendikbud mengunjungi Pondok Pesantren Terpadu Bayt Al Hikmah karena hubungan emosional. Ia mengunjungi pondok pesantren asuhan KH Idris Abdul Chamid ini, sudah kesekian kali.

Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah, KH Idris Abdul Chamid menjelaskan pondok pesantren terpadu yang diasuhnya merupakan merupakan pengembangan Pondok Pesntren Salafiyah Kebonsari Kota Pasuruan.

Disebutkan, pesantren yang memadukan sistem pendidikan pensatren dengan sitem klasikal itu kini telah mempunyak jenjang pendikan SMP, dan SMk dengan jumlah siswa sebanyak 152 anak.

Dijelaskan, sistem pendidikan yang ditempuh yakni memadukan sistem pendiikan pesantren (salafiyah) dengan sitem pendiian modern (klasikal) serta memanfaatkan teknologi informatika.

Disebutkan, selain melaksnakan sistem pendidikan modern, parasantri juga tetap menjalankan sistem pendidikan salafiyah, diantyaranya kini sejumlah santrinya yang masih duduk di tingkat SMP telah banyak yang hafal Al Quuran minila Juz Amma.

Mendikbud menilai, Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah yang memadukan berbagai sistem nantinya bakal bakal mampu meluluskan alumninya memnajdi manusia yang sempurna. Mendikbud yakin para alumni yang dihasilkan dari Pondok Pesantren bayt Al Hikmah bakal bisa menjadi bulan purnama yang sinarnya akan bisa dirasakan di saat-saat masa kegelapan.