Surabaya
Tawuran pelajar hingga mematikan
siswa merebak di Tanah Air, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad
Nuh, bukan bukti dari kesalahan dan kegagalan sistem pendidikan nasional.
Kementerian itu kini memang sedang merumuskan
penguatan pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan.
"Itu kasus saja, bukan berarti sistem pendidikan
yang salah, karena kalau sistem yang salah, berarti itu (tawuran) ada
dimana-mana. Itu 'khan cuma di Jakarta, tapi di Tulungagung 'khan nggak ada. Di
Jakarta pun tidak semua sekolah," katanya.
Dia menjelaskan pihaknya sejak tahun 2010 hingga saat
ini memang sedang merumuskan pembenahan kurikulum untuk memperkuat pendidikan
karakter dalam dunia pendidikan.
"Itu sudah kami lakukan sejak 2010, tapi
pembenahan masih sedang dirumuskan, karena itu saya tidak bisa mengatakan
sekarang. Apakah nanti ada pendidikan Pancasila lagi, perumusan (pembenahan
kurikulum) itu masih sedang dalam proses, tunggu saja," katanya.
Tentang kasus tawuran antarpelajar SMAN 6 dan SMAN 70
di Jakarta, mantan Rektor ITS Surabaya itu menyatakan kasus tawuran itu tidak
berdiri sendiri, tapi melibatkan orang luar yang "memelihara" taw
Tawuran pelajar di Bulungan, Blok M, Jakarta Selatan, 24 September 2012. Satu
pelajar tewas dalam tawuran itu; di sisi lain tawuran sudah menimbulkan efek
teror bagi banyak warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar