Polda Metro Jaya dan Kementerian Pendidikan berencana mengirimkan siswa
yang bermasalah terutama yang hobi tawuran ke Sekolah Kepolisian Negara
(SPN) Lido. Tujuannya agar siswa tersebut lebih berdisiplin dan memiliki
tanggung jawab.
"Ini program dari Kementrian Pendidikan,
bekerjasama dengan kepolisian untuk membina siswa-siswa yang bermasalah
seperti yang suka ikut tawuran," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kombes Rikwanto di Jakarta, belum lama ini.
Rikwanto mengatakan, program tersebut dilakukan sebagai bentuk pelatihan, pembinaan dan pembimbingan.
"Nanti
arahnya lebih ke pembinaan fisik, mental, disiplin, membangun rasa
tanggung jawab, kepemimpinan dan merubah perilaku," kata Rikwanto.
Realisasi
program ini belum ditentukan waktunya. Kementerian Pendidikan dan
Kepolisian Daerah Metro Jaya akan membahas kembali wacana tersebut.
"Rapatnya
nanti siang di Kementerian Pendidikan, dari Polda ada Binmas Polda
Metro Jaya. Mudah-mudahan awal bulan depan sudah terlaksana," kata dia.
Pendidikan ini akan diberikan dalam jangka waktu yang singkat. Program ini sifatnya hanya sementara dan pelatihan saja.
"Tidak
terlalu lama dan tidak terlalu pendek sehingga materinya bisa didapat
dan tidak menganggu aktivitas sekolah. Materinya akan ditentukan
kemudian," katanya.
Program ini dikhususkan untuk semua siswa
yang bermasalah mulai dari kelas 1 sampai kelas 3. Namun, berapa jumlah
siswanya akan ditentukan kemudian.
"Semua yang bermasalah, tidak
hanya kelas 3. Yang tercatat di sekolah dan di kepolisian. Tahapan
pertama siapa saja, nanti dicombine. Dari sekolah nanti ada nama-namanya
dan nanti kita beri saran kalau ada siswa ada yang bermasalah bisa
dimasukan," paparnya.
Diharapkan program ini dapat berjalan
dengan baik dan menciptakan siswa yang memiliki kepribadian positif.
Program ini akan diteruskan untuk gelombang berikutnya bila berhasil
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar