Ratusan pelajar di Yogyakarta antusias merayakan Sumpah Pemuda yang
jatuh hari ini. Mereka menggelar beragam pentas dan flash mob tari
tradisional dengan tema "Ini Indonesiaku".
Para pelajar setingkat
SMA ini berkumpul di Monumen Serangan Umum Satu Maret atau kawasan
titik nol kilometer Yogyakarta. Mereka pentas musik, teatrikal, dan
pantomin. Kemudian mereka memulai flash mob tarian khas Flores, Jawa,
Kalimantan, Sumatra, Papua, Jawa Barat, dan lain-lain.
Belasan
pelajar yang mengenakan pita merah putih di lengan dan kepala bergerak
duluan, lalu disusul kelompok-kelompok lain. Akhirnya terbentuklah flash
mob yang diikuti 400 pelajar. Formasi mereka memenuhi separuh badan
Jalan Ahmad Yani sepanjang 300 meter.
Ribuan warga menyaksikan
kegiata itu. Usai flash mob, para pelajar membacakan Deklarasi "Sekolah
Indonesia Sejahtera". Isinya tentang komitmen pelajar menjunjung tinggi
nilai budaya, disiplin, dan etika. Pelajar Yogya juga berkomitmen
sebagai bagian dari pelajar Indonesia berjanji saling menghormati dan
menghargai perbedaan.
Pelajar SMA 11, Febriska Nurfitriana
mengaku senang dengan peringatan Sumpah Pemuda yang kreatif tersebut.
"Peringatan Sumpah Pemuda seperti ini menyenangkan. Kami jadi lebih
bersemangat belajar dan melanjutkan cita-cita Sumpah Pemuda," kata
Febriska di titik nol kilometer Yogyakarta.
Sementara,
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Baskara Aji
mengatakan, peringatan Sumpah Pemuda menjadi momentum untuk menyatukan
seluruh pelajar di Indonesia agar muncul kebersamaan dan merasa satu
nasib.
"Suasana Sumpah Pemuda dulu suasananya hampir sama dengan
sekarang ini. Saat itu pemuda punya keinginan untuk mempersatukan
seluruh bangsa Indonesia. Dan sekarang, momennya adalah menyatukan
pelajar, sehingga tidak ada lagi tawuran pelajar, diskrimasi, dan lain
sebagainya," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar